Saturday, May 06, 2006

Sedikit Percakapan di Kala Sunyi Menjelang

Tiba- tiba ada seorang teman dari masa perkenalan awal 9 tahun yang lalu, berbicara melalui saluran telpon, ngajak nonton Tiesto, wah ada aps dengan Tiesto? Karena teman dari 2 tahun yang lalu pun mengajak, dan teman dari 4 tahun yang lalu pun pergi kesana gitu.

Jawaban “Nggak ah”, ‘Knapaaa? Gue bayarin loh’, “Masaaa?”

Akhirnya percakapan berakhir dengan “Ajak Rendy ajah, doi pasti mau gratisan (sorry ya ren, hehe)”

Di ulang dari sini ‘Knapaaa?’ dia bertanya.
Trus diri ini sendiri bertanya juga ‘Iya ya Knapa?’
Merenung-renung renung, ada kali sampe nasi dingin. Si pus tertidur, Playlist di WMP abis, hmmm…

Tiba2 seperti biasa ada yang menjawab
Itu bukan area kita (KITA???? Rifan pasti ngomel2 nih)
Keramaian bukanlah tempat dimana kita merasa bahagia
Dalam bising aku merasa pusing
Dalam riuh aku merasa sesak
Dalam ramai aku tersesat

Yang kita butuhkan adalah melayang dalam sunyi
“Halo? Ini siapa yang berbicara ya?”
Tidak penting siapa yang berbahasa, dalam diam kita berlima dapat saling berbicara tanpa harus berkata-kata.

“Jadi, kesunyian adalah area kita?”
Bukan, kita adalah tempat, kita adalah area itu sendiri, sunyi hanya salah satu bentuk yang dapat beradaptasi dengan area.

Ya, sunyi disini bukan berarti sendiri, kita tidak pernah sendiri, kami selalu ada bersamamu.
Tapi kenapa aku masih takut sendirian? Aku tau kalian ada disini, tapi kalian kan tidak berwujud, hanya tinggal di dalam satu bentuk ragawi dengan pemahaman-pemahaman yang berbeda.
Wujud hanyalah satu kekayaan duniawi yang terlihat oleh kasat mata, sedangkan pemikiran adalah kekayaan batin yang tak terukur.
“oo, jadi ini pikiran yang berbicara bukan?”

…….

Kenapa hanya sunyi? Adakah yang lain? Halo?

Karena dalam sunyi kita dapat saling mendengar, berbicara dan menemukan segala sesuatu yang selalu kamu pertanyakan setiap saat.
Hey, lalu bisakah kau jawab segala pertanyaan ku untuk si bintang timur? *ting ting*
Hhh…. Semua itu sebenarnya sudah jelas terjawab bahkan ketika engkau belum menanyakannya. Tapi kenapa masih di pertanyakan?
Karena selama ini pikiran selalu memberikan bunga-bunga ilusinya yang semakin lama semakin berkembang tanpa arah, pikiran sungguh menyesatkan…..hiks, jadi semuanya itu tidak akan terwujud yah? Bintang timur, I miss u so much, dia itu sudah menjadi endapan zat adiktif yang pada saat-saat tidak terduga kembali berpusar dan meminta dosis lebih agar menjadi seimbang. Jadi selama ini aku sakit donk ah? Gimana siy pikiran-pikiran..hhhh

Yang menyesatkan bukan pikiran. Ego dirimu sendirilah yang menginginkannya bukan? Pikiran hanya dapat memvisualisasikan apa yang kau inginkan. Kami selalu bertindak sesuai dengan apa yang kamu inginkan, hanya sesekali waktu jika kamu menginginkan kami dapat pula bebicara dan menjawab segala sesuatu yang kau pertanyakan mengenai dirimu sendirii, yah, karena tidak ada yang mengenalmu lebih dalam kecuali kami.

Ya ya, Aku akan selalu mencintai kalian wahai roh, hati, jiwa dan pikiran.

No comments: