Tuesday, May 03, 2005

Sedikit Pengetahuan Mengenai Pososial



Pososial: menuju kematian sosial

Mungkin selama ini anda2 semua bingung yak, jika melihat tulisan2 sy mengenai ‘ruang pososial’. Jikalau begitu, mari sedikit saya reduksi tulisan Pak Yasraff mengenai ruang pososial ini yang merupakan bagian dari semesta posrealitas...

Pos = Melewati/melampaui/mati
Sosial = interaksi antara 2 orang atau lebih dalam dunia realita

Jadi pososial adalah kematian sosial. Yaitu dunia yang kita hadapi di era virtual ini. Pada saat 2 orang atau lebih berinteraksi melalui sebuah ruang teleconference, chat room, mailing list, maupun halaman seperti friendster ini, maka yang tercipta bukanlah ‘realitas sosial’ lagi, melainkan ‘realitas artifisial’(ruang realitas buatan/ virtual social space)

Yang terbentuk dalam ruang sosial virtual ini bukanlah realitas sosial, melainkan semacam simulasi sosial, sebuah relasi sosial yang tidak tercipta secara alamiah di sebuah teritorial yang nyata, akan tetapi sebuah teritorial halusinasi, yang terbentuk dari bit-bit informasi.

Chatting di internet adalah sebuah simulasi sosial, karena komunitas yang diciptakannya disatukan bukan oleh sebuah ruang sosial yang mengikuti “hukum alam”, melainkan ruang sosial yang mengikuti “hukum informasi”.

“Kematian Sosial” adalah kondisi ketika kesadaran manusia diserap oleh “ruang-waktu virtual” ini, sehingga tidak tersisa lagi untuk “ruang-waktu alamiah”.

Jadi ‘ruang pososial’ adalah sebuah ruang sosial yang di dalamnya segala bentuk aktivitas sosial telah melampaui aktivitas yang ‘natural’, yang kini diambil alih oleh wujud ‘artifisial/virtualnya’. Nah, ruang-ruang pososial ini telah menciptakan komunitas baru yang disebut “komunitas virtual”. Yah friendster ini misalnya, telah menciptakan “ruang imajiner” atau “maya” yang di dalamnya setiap orang dapat “bertemu” dengan cara baru, yaitu cara ‘artifisial’ atau ‘virtual’ dalam sebuah “komunitas imajiner”. Tidak dapat disangkal, bahwa kita telah menjadi bagian dari komunitas imajiner ini, termasuk saya.

Tapi tentunya dalam perjalanan menuju lorong kematian sosial, kita dapat memilih untuk melebarkan pandangan, agar tidak tersesat untuk terlibat sepenuhnya dalam dunia artifisial yang mengaburkan wujud identitas natural.

Saat anda2 semua membaca ini, anda pun telah resmi menjadi atau menyadari sebagai pengembara ruang pososial....